"Lakukan apapun yang kalian mau mumpung masih muda"
"Berpergianlah kemanapun kalian mau mumpung masih muda"
Semua kegiatan kita itu berawal dari mumpung masih muda
Disini gue mau berbagi pengalaman liburan ke Malaysia, dimulai dari perencanaan awal sampai akhir.
Planning
Gue sama 2 orang temen gue suka banget ngerencanain liburan kesini kesitu, tapi jarang terealisasi.
Entah karena kendala waktu hingga keuangan.
Sampai akhirnya, kami sudah mencapai titik jenuh kehidupan pekerjaan kami, maka kami memutuskan untuk merealisasikan liburan kami kali ini.
Kita bertiga punya mimpi mau liburan ke beberapa tempat di Asia, namun dengan segala schedule yang padat dan keuangan yang masih morat marit karena ga bisa nabung, jadi kita baru bisa liburan tahun 2016 ini.
Booking Tiket
April 2016, gue dan 2 orang teman baik gue sepakat akan liburan ke Malaysia. Bermodal tiket PP Jakarta - Malaysia dengan maskapai Air Asia, pemesan lewat Traveloka, dengan fee perorang Rp 1.185.000, kami pun memesan tiket tersebut dengan jadwal keberangkatan Sabtu 11 Juni 2016 - Senin 13 Juni 2016.
Bulan Mei lewat, dan memasuki bulan Juni, kita belum ada persiapan apa-apa.
Money Changer
Karena kita liburan keluar, maka kita harus tukar uang rupiah.
Maka gue mulai melihat-lihat rate ringgit secara harian karena gue perhitungan banget, jadi sebisa mungkin harus pantau pergerakan kurs rupiah terhadap ringgit setiap harinya. *sambil menyelam minum air, karena kerjaan gue juga pantau kondisi market*
Akhir Mei 2016, ringgit dihargai Rp 3.350,- Tapi kita tunggulah sampai rate nya murah sedikit.
Akhirnya pada 06 Juni 2016 atau 1 minggu sebelum ke Malaysia, kita mutusin ke money changer.
Rate ringgit hari ini di Bank Indonesia, Rp 3.304,-
Setelah searching di google dan dari pengalaman orang sebelumnya, kita memutuskan ke money charger di ITC Kuningan yaitu PT Valuta Artha Mas di Lantai 1, posisi di pojokan.
Kita kesana, dan menanyakan rate ringgit, hasilnya memuaskan. Hari itu ringgit hanya Rp 3.310,- atau beda 6 point dari kurs BI. Wow.
Rate nya sangat bersahabat menurut gue.
Agak menyesal sih cuma bawa kas Rp 600.000, jadi cuma bisa nuker 170 RM (+/- Rp 570.000). Jadi, money changer ini ga bisa pakai debit, harus kas. Dan gue lagi malas-malasnya muter-muter ITC hari itu untuk cari ATM BNI. Jadi tuker yang ada aja dulu.
Sepulang dari Money Changer ada perasaan "klo kurang gimana ya?" dan selintas kepikiran besok mau nuker uang lagi deh.
Lanjut ke part selanjutnya....
Komentar
Posting Komentar